Kenapa Dalam Bahasa Sunda
adjar.id - Artikel ini membahas beberapa contoh penggunaan kata tanya 'naha' dalam bahasa Sunda loma, Adjarian.
Naha berarti 'kenapa' atau 'mengapa'.
Sedangkan bahasa Sunda loma merupakan bahasa Sunda akrab.
Jenis bahasa Sunda ini biasanya digunakan untuk berbicara dengan teman atau orang yang usianya di bawah kita.
Kata naha sebenarnya sama penggunaannya baik dalam bahasa Sunda loma ataupun lemes.
Pembeda keduanya adalah kata-kata lain dalam kalimat yang menggunakan bahasa Sunda yang lebih akrab.
Nah, di bawah ini ada beberapa contoh penggunaan kata naha dalam bahasa Sunda loma.
Dengan mempelajari materi ini, kita bisa mempraktikkannya dalam percakapan sehari-hari.
Yuk, simak beberapa contoh penggunaan kata 'naha' atau 'kenapa' dalam bahasa Sunda dan artinya berikut!
Baca Juga: 10 Pertanyaan dalam Bahasa Sunda Menggunakan Kata 'Siapa' atau 'Saha'
Contoh Penggunaan Kata Naha dalam Bahasa Sunda Loma
1. Naha manéh teu daék jadi rencang urang?
Kenapa kamu tidak mau jadi temanku?
2. Naha bet ambek ka Eulis?
Kenapa kamu marah pada Eulis?
3. Naha kamari teu datang ka acara ulang taun Doni?
Kenapa kemarin tidak datang ke acara ulang tahun Doni?
4. Naha nya mun keur teu boga duit sok sagala hayang?
Kenapa ya kalau sedang tidak punya uang suka banyak keinginan?
Baca Juga: 10 Pertanyaan dalam Bahasa Sunda Menggunakan Kata 'Siapa' atau 'Saha'
5. Naha bet embung nuluykeun sakola?
Kenapa tidak mau melanjutkan sekolah?
6. Naha beurang kénéh geus balik sakola?
Kenapa masih siang sudah pulang sekolah?
7. Naha datang ka sakola sok kabeurangan waé?
Kenapa datang ke sekolah suka kesiangan melulu?
8. Naha loba jelema nu hayang jadi pamingpin?
Kenapa banyak orang yang ingin jadi pemimpin?
9. Naha teu beuki dahar daging éntog?
Baca Juga: 15 Pertanyaan dalam Bahasa Sunda Menggunakan Kata 'Apa' atau 'Naon'
Kenapa tidak suka makan daging bebek?
10. Naha bet sieun ku beurit?
Kenapa takut sama tikus?
11. Naha bet hayang eureun digawé?
Kenapa mau berhenti bekerja?
12. Naha urang bet kudu getol diajar?
Naha kita harus rajin belajar?
Nah, itulah beberapa contoh penggunaan kata tanya "kenapa" atau "naha" dalam bahasa Sunda loma.
adjar.id - Kali ini kita akan mempelajari contoh penggunaan kata naha atau kenapa dalam bahasa Sunda lemes.
Bahasa Sunda lemes merupakan bahasa Sunda halus, lembut atau sopan, Adjarian.
Dalam bahasa Sunda disebut dengan kecap lemes yang digunakan dalam ragam bahasa hormat ka batur.
Jenis kata lemes dibagi menjadi tiga.
Jenis pertama kata lemes pisan yang merupakan kata lemes yang lebih tinggi atau paling halus.
Juga terdapat kata lemes dusun atau kata lemes yang tidak baku.
Terakhir terdapat kata lemes enteng yang merupakan kata lemes netral atau tidak dikhususkan untuk orang lain ataupun diri sendiri.
Nah, berikut contoh penggunaan kata naha atau kenapa dalam bahasa Sunda lemes.
Yuk, simak penjelasannya!
Baca Juga: 15 Pertanyaan dalam Bahasa Sunda Menggunakan Kata 'Apa' atau 'Naon'
Contoh Penggunaan Kata Naha dalam Bahasa Sunda Lemes
1. Naha Bu Guru sok bendu upami muridna bangor?
Mengapa Ibu Guru suka marah kalau muridnya nakal?
2. Naha acuk saragam tentara rupina belang?
Kenapa baju seragam tentara warnanya loreng?
3. Naha nu katarajang COVID-19 kedah diisolasi?
Kenapa yang terkena COVID-19 harus diisolasi?
4. Naha kamari teu sumping ka uleman pernikahan Bibi abdi?
Kenapa kemarin tidak datang ke undangan pernikahan tanteku?
Baca Juga: 10 Pertanyaan dalam Bahasa Sunda Menggunakan Kata 'Siapa' atau 'Saha'
5. Naha alim diajak ameng ka rorompok?
Kenapa tidak mau diajak main ke rumahku?
6. Naha kapungkur Walanda ngajajah Indonesia?
Kenapa dulu Belanda menjajah Indonesia?
7. Naha tos lami tara ameng ka dieu?
Kenapa sudah lama tidak pernah main ke sini?
8. Naha teu acan angkat kénéh?
Kenapa belum pergi juga?
Di atas adalah beberapa contoh penggunaan kata tanya 'naha' atau 'kenapa' dalam bahasa Sunda lemes atau halus.
Baca Juga: Bagaimana Cara Menanyakan Jam atau Waktu dalam Bahasa Sunda?