Polisi Yang Berani Menangkap Penjahat Di Dunia Maya
sentralberita | Medan ~ Terkait permainan (game) scatter di dunia maya, praktisi hukum Junstar Ritonga, mengingatkan aparat kepolisian untuk tidak asal tangkap.
Polisi harus menguasai materi hukumnya agar tidak ada kesan menggunakan kekuasaan/menyalahgunakan wewenang untuk menangkap warga.
“Petugas di lapangan maupun juru periksa (juper) harus mengerti kapan game tersebut masuk ke ranah judi. Kapan itu sebagai permainan saja,” kata Junstar kepada wartawan, Minggu (22/8/2021) di Medan.
Lebih lanjut dijelaskannya, kalau ada warga main scatter bukan berarti dia itu bermain judi, petugas harus selidiki dulu apakah ada jual beli koin. Jika ada, itu bisa dikategorikan judi. Tapi jika hanya bermain saja, itu tetap lah sebuah game.
“Sama seperti bermain kartu, tidak semua orang yang bermain kartu itu main judi. Petugas harus melihat apakah di permainan kartu itu ada taruhannya. Jika tidak ada, itu bukan judi tapi permainan,” kata pria yang juga Ketua DPD LBH IPK Kota Medan itu.
Selain itu, dia juga meminta pimpinan kepolisian di daerah ini untuk benar-benar mendidik petugas agar bekerja profesional.
“Petugas harus menguasai materi hukum yang akan dilaksanakannya, bukan asal main tangkap saja,” pintanya.
Junstar mengakui ada banyak keluhan warga atas penangkapan tanpa bukti yang dilakukan polisi.
Terakhir Kamis (12/8/2021), seorang supir taksi online mengadu kepadanya, ditangkap polisi karena bermain domino higgs. Padahal, sama sekali tidak ada unsur bermain judi, tapi tetap saja dibawa ke Polrestabes Medan dan ditahan.
“Kita harap ke depan hal-hal seperti itu tidak terjadi lagi. Polisi sebagai garda terdepan penegakan hukum harus bekerja profesional dan jujur,” pungkasnya.(gs)
Game Scatter Ramai di Dunia Maya, LBH Ingatkan Polisi Jangan Asal Tangkap
sentralberita | Medan ~ Terkait permainan (game) scatter di dunia maya, praktisi hukum Junstar Ritonga, mengingatkan aparat kepolisian untuk tidak asal tangkap.
Polisi harus menguasai materi hukumnya agar tidak ada kesan menggunakan kekuasaan/menyalahgunakan wewenang untuk menangkap warga.
“Petugas di lapangan maupun juru periksa (juper) harus mengerti kapan game tersebut masuk ke ranah judi. Kapan itu sebagai permainan saja,” kata Junstar kepada wartawan, Minggu (22/8/2021) di Medan.
Lebih lanjut dijelaskannya, kalau ada warga main scatter bukan berarti dia itu bermain judi, petugas harus selidiki dulu apakah ada jual beli koin. Jika ada, itu bisa dikategorikan judi. Tapi jika hanya bermain saja, itu tetap lah sebuah game.
“Sama seperti bermain kartu, tidak semua orang yang bermain kartu itu main judi. Petugas harus melihat apakah di permainan kartu itu ada taruhannya. Jika tidak ada, itu bukan judi tapi permainan,” kata pria yang juga Ketua DPD LBH IPK Kota Medan itu.
Selain itu, dia juga meminta pimpinan kepolisian di daerah ini untuk benar-benar mendidik petugas agar bekerja profesional.
“Petugas harus menguasai materi hukum yang akan dilaksanakannya, bukan asal main tangkap saja,” pintanya.
Junstar mengakui ada banyak keluhan warga atas penangkapan tanpa bukti yang dilakukan polisi.
Terakhir Kamis (12/8/2021), seorang supir taksi online mengadu kepadanya, ditangkap polisi karena bermain domino higgs. Padahal, sama sekali tidak ada unsur bermain judi, tapi tetap saja dibawa ke Polrestabes Medan dan ditahan.
“Kita harap ke depan hal-hal seperti itu tidak terjadi lagi. Polisi sebagai garda terdepan penegakan hukum harus bekerja profesional dan jujur,” pungkasnya.(gs)
Extreme Job, film action komedi yang mengisahkan tentang tim narkoba dari kepolisian. Mereka terdiri dari lima orang yaitu Ryu Seong Ryong (captain Ko), detektif Jang (Lee Honey), detektif Young Ho (Lee Dong Hwi), detektif Ma Bong Pal (Jin Seon Kyu) dan detektif Jae Hoon (Gong Myung).
Mereka berlima tergabung dalam satu tim untuk menangkap jaringan narkoba di mana kapten Ko sebagai pemimpinnya. Suatu hari tim mereka melakukan kesalahan yang membuat mereka dimarahi oleh atasan. Saat sedang kalut, Kapten Ko diberi tahu oleh rekannya yang baru saja dipromosikan jika ada bandar narkoba bernama Lee Moo Bae sedang berada di Korea.
Kapten Ko pun tertarik dan mengajak timnya untuk memulai pengintaian dan penyelidikan. Berhari-hari mereka mengintai namun tidak mendapatkan hasil apapun. Mereka bermarkas di kedai ayam goreng selama berhari-hari karena itu merupakan tempat yang aman. Namun suatu hari kedai ayam tersebut akan dijual sehingga mereka akan kehilangan tempat pengintaian.
Dengan segala tekad kuat akhirnya kapten Ko memutuskan untuk membeli tempat tersebut. Awalnya mereka tidak berniat untuk menjual ayam goreng seperti pemilik sebelumnya, karena mereka ingin fokus pada pengintaian. Namun untuk meyakinkan penyamaran mereka, akhirnya mereka memutuskan untuk menjual ayam goreng. Dan kemudian apa yang terjadi adalah hal yang tidak mereka duga sebelumnya.
Film aksi komedi yang menghibur dengan cerita yang ringan
Film ini sudah tayang 2019 lalu. Sebenarnya saya sudah sering melihat cuplikan film ini di instagram namun belum sempat menontonnya. Kemarin karena ada waktu jadi aku nyoba untuk nonton film ini yang menurut reviewnya sih bagus. Jadi saya cobalah untuk menontonnya. Dan ternyata memang bagus banget.
Selama menonton film ini saya banyak tertawa karena banyak adegan yang lucu dan saya tidak bisa menahan tawa. Lima orang dari tim kejahatan narkoba memang menghibur dengan gaya khas mereka. Mereka sering dipandang remeh oleh tim lain, namun mereka memilki kemampuan yang tak terduga.
Aksi mereka yang melakukan pengintaian benar-benar mampu menghibur penonton. Mereka yang awalnya tidak ingin berjualan ayam goreng akhirnya memutuskan menjualnya dan ayam mereka berhasil memikat para pembeli. Ayam goreng mereka laris manis hingga mereka tidak sempat melakukan pengintain terhadap bandar narkoba Lee Mo Bae (Shin Ha Kyun).
Mereka tidak sempat melakukan pengintaian dengan benar karena harus melayani banyak pembeli. Mereka bahkan mendapatkan banyak uang dari hasil penjualan ayam goreng tersebut. Namun mereka tetap bersikeras untuk menangkap bandar narkoba tersebut.
Selama kurang lebih dua jam kita akan dihibur dengan aksi kelima orang dari tim kejahatan narkoba yang konyol dan lucu. Mereka dengan tingkah yang lucu berhasil menghibur penonton. Kapten Ko yang tegas dan berani namun juga memiliki sisi lembut kepada bawahannya tidak jarang bertinngkah konyol. Ia dijuluki zombie di kalangan rekannya karena selalu bisa hidup dan selamat setelah bertarung berkali-kali.
Lihat Film Selengkapnya
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang laki-laki dari suku Pardhi Behelia, India, ditahan polisi karena memotong dan mengonsumsi alat kelamin beruang. Tersangka yang adalah seorang pemburu ilegal dan diketahui bernama Yarlen, merupakan anggota suku yang percaya bahwa alat kelamin spesies hewan ini memiliki efek samping seksual yang kuat.
Suku Pardhi Behelia meyakini bagian pribadi hewan adalah afrodisiak, yakni zat yang mampu meningkatkan gairah seksual.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Yarlen, pemburu alat kelamin Beruang. Sumber: MP WILDLIFE STF/mirror.co.uk
Yarlen dibekuk polisi setelah ditemukan seekor beruang sloth mati dengan kondisi tanpa alat kelamin di taman nasional. Beruang sloth adalah salah satu spesies beruang arboreal, nokturnal dan insektivora yang berasal dari subbenua India.
Mengutip mirror, pada Jumat, 26 Oktober 2019, Yarlen yang juga diduga menjadi tersangka utama dalam perburuan dan perdagangan harimau, ditangkap di Gujarat pada 19 Oktober lalu. Selama bertahun-tahun ia diketahui berhasil menghindari pengadilan karena menggunakan identitas yang berbeda.
“Kami membuat tim khusus untuk melacaknya dan menangkapnya. Ini adalah pengejaran terpanjang kami karena berlangsung selama enam tahun,” kata Ritesh Sirothia, Kepala tim khusus dari Departemen Kehutanan Madhya Pradesh, India.
Sebelumnya Yarlen pernah dipenjara selama satu tahun setelah ditangkap dengan dua bangkai beruang yang telah kehilangan alat kelamin dan kantong empedu. Kantong empedu beruang sloth memiliki harga tinggi di pasar gelap karena khasiatnya dalam pengobatan tradisional Cina.
Tiga Polisi Paling Ditakuti di Indonesia, Berani Lakukan Hal Mengejutkan untuk Tangkap Penjahat
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Sebagai lembaga hukum yang bertugas memelihara keamanan, polisi kerap berhadapan dengan pelaku kejahatan.
Oleh karena itu, polisi juga dilengkapi dengan teknik kemampuan mumpuni agar bisa membongkar kejahatan.
Nah, bagi kalangan pengguna media sosial (medsos), mayoritasnya pasti mengenal dengan sosok polisi yang pernah viral di medsos.
Ketiga sosok polisi yang memiliki gaya khas ini yakni Katim Heri Gondrong, Jacklyn Choppers atau Bang Jack, dan juga Aiptu Titok.
Prestasi yang mereka raih membuat mereka banyak disegani oleh masyarakat dan ditakuti oleh para penjahat.
Berbagai cara yang mereka lakukan untuk menangkap penjahat bisa dinilai sangan luar biasa.
Seperti, Polisi Heri Gondrong, yang menyamar menjadi seorang ibu-ibu untuk menangkap pencopet di Pasar 16 Ilir Palembang.
Kemudian ada Polisi Jacklyn Choppers atau Bang Jack, yang menyamar untuk menangkap preman yang berkedok menjadi Security.
Lalu ada Aiptu Titok, Di balik badan gemuknya, dia lincah saat menangkap seorang penjahat. Sudah tak terhitung kasus-kasus kriminal yang dia ungkap. Mulai dari pencurian, penganiayaan, perampokan, begal, hingga pembunuhan.
Siapa sih sebenarnya mereka?
Berikut Profil Ketiga sosok polisi yang memiliki gaya khas tersendiri untuk menangkap seorang penjahat, dirangkum Sripoku.com dari berbagai sumber.
• Katim Heri Gondrong Jatanras Polda Sumsel, Sosok di Balik Penangkapan Pemerkosa Bidan YL
1. Heri Gondrong, tugas di Satuan Jatanras Polda Sumsel